DEKADE – Ponpes Al Bahjah di Kota Cirebon, Jawa Barat, menjadi pilihan Pansus Pembahas Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Ponpes DPRD Kaltim. Tempat ini dipilih lantaran cukup terkenal di Indonesia. Popularitas positif itu tidak terlepas dari kualitas sekolah itu sendiri serta nama besar sang pengasuh yaitu Buya Yahya.
Ketua Pansus Pembahas Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Ponpes, Mimi Meriami Br Pane, menyatakan kunjungan ini dalam rangka penyusunan Ranperda Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Ponpes. “Kami meminta masukan dari para pengasuh Ponpes Al Bahjah sebagai bahan penyusunan Ranperda,” ucapnya.
Kata politisi PPP ini, mereka disambut dengan baik oleh pengurus Ponpes Al Bahjah. “Kami mendapatkan banyak masukan dari pimpinan dan pengasuh ponpes. Ini sangat penting sebagai bahan penyusunan Ranperda tentang Pengembangan Ponpes,“ jelasnya.
Ranperda tersebut, urai Mimi Meriami Br Pane, bertujuan untuk memberikan fasilitasi dan dukungan dalam fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan hukum kepada pesantren dalam menjalankan peran dan memaksimalkan pesantren sebagai bagian dari warisan.
“Untuk menjamin perlindungan dan kepastian hukum bagi pesantren dalam menjalankan fungsinya di daerah dan mengoptimalkan pesantren sebagai salah satu warisan budaya daerah,” tukasnya.
Sebagai informasi, Ponpes Al Bahjah mencetak generasi muda bangsa yang berakhlak Alquran. Sekolah ini menghadirkan program pendidikan formal yang mengedepankan hafalan Alquran di usia 7-15 tahun dengan program SD dan SMP Tahfidzul Alquran. Makanya hafalan Alquran dijadikan sebagai pelajaran terpenting di usia tersebut, tanpa harus tertinggal dengan ilmu-ilmu umum. (adv)